Friday, September 4, 2015

Sajak-sajak Novy Noorhayati Syahfida

Sepi

kautanam sepi di teluk waktu
pada jantung yang lebam terbakar haru
kaulah sebab kujatuhkan segala
di samudra dadamu yang bidang
di bibir pantai tanpa gelombang
biar lara miliki muaranya yang tenang
dalam tubuh sunyi tak bernada
segalamu bukan apa-apa, selain rindu

Tangerang, 7 Agustus 2015 (E)



Au Revoir

kau pamit, tinggalkan sepotong doa pada pagi
melangkah di antara riuh matahari
mengenang likunya jalan yang paling sunyi
jalan ilusi
rebah di dada penuh denting diksi

kaupun pamit, setelah menabur cinta
tempat bertumbuh bunga-bunga
begitu wangi penuh aroma
sisakan ranting kenangan
di langit pekat yang berawan

ingatan yang kian lingsir
au revoir!
jangan kirimi aku syair

Tangerang, 12.08.2015




Menemukanmu

memasuki rumahmu, penuh mawar
segala hasrat sepenuh debar
mata yang mengerjap memukul sepi
beranda yang selalu lapang menerima hari
sepasang pelukan hangat kian nyala
senantiasa membaca tiap khawatir yang menggerus dada
sesungguhnya, rindu adalah deretan jarak dan waktu
aku menghitungnya hingga kelak menjadi satu

Sepanjang Ciledug-Kedoya, 14 Agustus 2015 (E)


Suluh Rindu
_ra

memasuki rumahmu yang sesepi batu
ada harap yang piatu
menjenguk kenangan di muka pintu
menghitung cemas satu demi satu
waktu ke waktu

tak ada yang salah pada restu
tak juga sepimu
maka menggenaplah dalam doadoa pilu
agar dapat kumaknai bayangmu dalam gelap lampu
sebagai suluh yang menyala di antara ketiadaanmu

Kedoya, 14 Agustus 2015


--------------
Novy Noorhayati Syahfida, lahir di Jakarta, 12 November. Alumnus Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan, Bandung ini mulai menulis puisi sejak usia 11 tahun. Sajak-sajaknya dipublikasikan di beberapa media dan 60 buku antologi bersama. Buku puisinya: Atas Nama Cinta (2012) dan Kuukir Senja dari Balik Jendela (2013). Saat ini bekerja di sebuah perusahaan kontraktor di Jakarta.



Fajar Sumatera, Jumat, 4 September 2015







No comments:

Post a Comment